Pengunjung

Rabu, 05 Maret 2014

Perubahan Iklim Bumi

Perubahan iklim bumi (Pemanasan global dan dampaknya)

IKLIM DAN CUACA
Dalam percakapan sehari-hari, antara iklim kerap dianggap identik atau sama dengan cuaca. Pada hal dua kata tersebut berbeda, meski saling bertautan satu dengan yang lain. Dari sudut ilmu pengetahuan, yang dimaksud dengan iklim adalah rata-rata dari variasi temperatur, penguapan, dan angin selama periode tertentu yang berkisar dalam hitungan bulan hingga jutaan tahun. Sedangkan cuaca, adalah keadaan atmosfer pada saat tertentu, dan dalam area yang terbatas.
Dengan kata lain, iklim bisa artikan sebagai rata-rata dan cuaca. Menurut para pakar, memperkirakan keadaan cuaca untuk jangka waktu lebih dari beberapa hari relatif sangat sulit karena tingkat ketidak pastianya yang tinggi. Sebaliknya memperkirakan perubahan iklim yang disebabkan oleh perubahan komposis atmosfer atau faktor-faktor lainya, secara umum, relatif bisa di lakukan.

FAKTOR PENYEBAB
Terjadinya iklim bumi amat di pengaruhi oleh keseimbangan panas di bumi. Aliran panas dalam sistem iklim di bumi bekerja karena adanya radiasi, yang terutama besumber dari matahari.
Sepertiga dari radiasi matahari yang menuju kepermukaan bumi, kembali di pantulkan keruang angkasa oleh atmosfer dan oleh permukaan bumi. Pemantulan oleh atmosfer terjadi karena adanya awan dan partikel yang di sebut aerosol. Keberadaan salju, es dan gurun memainkan peranan penting dalam memantulkan kembali radiasi matahari yang sampai di permukaan bumi.
Dua pertiga radiasi yang tidak di pantulkan, besarnya sekitar 240 watt/m2, di serap oleh permukaan bumi dan atmosfer. Untuk menjaga kesetimbangan panas, bumi memancarkan kembali panas yang serap tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek.
Sebagian radiasi gelombang pendek yang di pancarkan oleh bumi diserap oleh gas-gas tertentu di dalam atmosfer yang disebut gas rumah kaca. Selanjutnya gas rumah kaca meradiasikan kembali panas bumi tersebut kebumi. Mekanisme ini disebut efek rumah kaca. Efek rumah kaca inilah yang menyebabkan suhu bumi relatif hangat dengan rata-rata 14 derajat celcius, tanpa efek rumah kaca suhu bumi hanya sekitar -19 derajat celcius.
Sebagian kecil panas yang ada di bumi, yang di sebut panas laten, di gunakan untuk menguapkan air. Panas laten ini di lepaskan kembali ketika uap air terkondensasi di awan.
Gas rumah kaca yang paling dominan adalah uap air (H2O), kemudian disusul oleh karbondioksida CO2. Gas rumah kaca yang lain adalah methana CH4, dinitro oksida (NO2), dan gas gas lain dalam jumlah yang lebih kecil.

PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global adalah peningkata suhu rata-rata atmosfer di dekat permukaan bumi dan laut selama beberapa dekade terakhir dan proyeksi untuk beberapa waktu yang akan datang. Hasil observasi para pakar selama 157 tahun terakhir menunjukan bahwa suhu permukaan bumi mengalami peningkatan sebesar 0,05 deraja celcius/dekade.
Selam 25 tahun terakhir peningkatan suhu sebesar 0,18 deraja celcius/dekade. Gejala pemanasan tentu juga terlihat dari meningkatnya suhu lautan, naiknya permukaan laut, pencairan es dan berkurangnya salju di belahan bumi utara. Pemanasan global itu terjadi akibat meningkatnya efek rumah kaca yang di sebabkan oleh naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.
Semakin tinggi kosentrasi gas rumah kaca maka semakin banyak radiasi panas dan bumi yang terperangkap di atmosfer dan di pancarkan kembali kebumi. Hal ini menyebabkan peningkatan suhu di permukaan bumi. Peningkatan suhu iklim juga bisa di karenakan peningkatan radiasi matahari, namun efeknya relatif sangat kecil.
Meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca, erat hubunganya dengan aktivitas manusia, terutama berupa pembakaran bahan bakar fosil dan aktivitas pertanian, menghasilkan emisi berupa gas rumah kaca yaitu CO2, CH4, N2O dan halokarbon (kelopok gas yang mengandung florine, klorin dan bromin).
Gas gas tersebut terakumulasi di atmosfer seingga menyebabkan peningkatan konsentrasi seiring dengan perjalan waktu, dan itu sangat kentara pada era industri sampai sekarang ini.
Pemanasan atau pendiginan global dipengaruhi faktor manusia. Yang termastk faktor alam adalah tingkat radiasi matahari dan letusan gunung. Naik turunya radiasi matahari berpengaruh terhadap naik turunnya suhu bumi. Sementara, letusan gunung berapi memberikan efek penurunan suhu bumi untuk beberapa saat.
Aktifitas manusia juga memberikan efek pada naik turunya suhu bumi . Namun jika di akumulasi , maka secara keseluruhan aktifitas manusia pada peningkatan suhu bumi jauh lebih besar dari pada kontribusi faktor-faktor yang lain.
Besarnya kontribusi tehadap pemanasan global di sebut istilah radioative forcing. Semakin besar radioative forcing semakin besar kontribusinya terhadap pemanasan global.

DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
Salah satu dampak pemanasan global adalah mencairnya es dan salju, sehingga permukaan tanah yang sebelumnya tertutup menjadi terbuka. Karena tanah lebih gelap dari salju dan es maka akan semakin banyak panas yang di serap oleh permukaan bumi yang pada akhirnya meningkatkan suhu bumi. Hal ini pada giliranya menimbulkan dampak berantai, yakni perubahan iklim ekstrim di seluruh dunia. Fenomena perubahan iklim yang ekstrim inilah yang menunjukan peningkatanya dalam satu abad terakhir.
Gelombang panas di perkirakan akan semakin intensif, lebih sering dan berlangsung lebih lama. Di daerah dengan empat musim, jumlah hari dengan suhu lebih rendah dari suhu beku akan semakin berkurang. Musim panas akan lebih kering dan musim dingin akan menjadi lebih lembab. Di samping itu, intensitas badai tropis akan semakin tinggi.

0 komentar:

Posting Komentar

video

twitter

Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

Social Icons

Followers

Featured Posts

Salas Abdullah Roziqin
Selamat datang di blog SEDIKIT BERBAGI, Terima kasih telah berkunjung di blog kami.. Semoga anda senang!!