IKLIM DAN CUACA
Dalam percakapan sehari-hari, antara
iklim kerap dianggap identik atau sama dengan cuaca. Pada hal dua kata
tersebut berbeda, meski saling bertautan satu dengan yang lain. Dari
sudut ilmu pengetahuan, yang dimaksud dengan iklim adalah rata-rata dari
variasi temperatur, penguapan, dan angin selama periode tertentu yang
berkisar dalam hitungan bulan hingga jutaan tahun. Sedangkan cuaca,
adalah keadaan atmosfer pada saat tertentu, dan dalam area yang
terbatas.
Dengan kata lain, iklim bisa artikan sebagai rata-rata dan cuaca.
Menurut para pakar, memperkirakan keadaan cuaca untuk jangka waktu lebih
dari beberapa hari relatif sangat sulit karena tingkat ketidak
pastianya yang tinggi. Sebaliknya memperkirakan perubahan iklim yang
disebabkan oleh perubahan komposis atmosfer atau faktor-faktor lainya, secara umum, relatif bisa di lakukan.
FAKTOR PENYEBAB
Terjadinya iklim bumi amat di pengaruhi oleh keseimbangan panas di
bumi. Aliran panas dalam sistem iklim di bumi bekerja karena adanya
radiasi, yang terutama besumber dari matahari.
Sepertiga dari radiasi matahari yang menuju kepermukaan bumi, kembali
di pantulkan keruang angkasa oleh atmosfer dan oleh permukaan bumi.
Pemantulan oleh atmosfer terjadi karena adanya awan dan partikel
yang di sebut aerosol. Keberadaan salju, es dan gurun memainkan peranan
penting dalam memantulkan kembali radiasi matahari yang sampai di
permukaan bumi.
Dua pertiga radiasi yang tidak di pantulkan, besarnya sekitar 240
watt/m2, di serap oleh permukaan bumi dan atmosfer. Untuk menjaga
kesetimbangan panas, bumi memancarkan kembali panas yang serap tersebut
dalam bentuk radiasi gelombang pendek.
Sebagian radiasi gelombang pendek yang di pancarkan oleh bumi
diserap oleh gas-gas tertentu di dalam atmosfer yang disebut gas rumah
kaca. Selanjutnya gas rumah kaca meradiasikan kembali panas bumi tersebut kebumi. Mekanisme ini
disebut efek rumah kaca. Efek rumah kaca inilah yang menyebabkan suhu
bumi relatif hangat dengan rata-rata 14 derajat celcius, tanpa efek
rumah kaca suhu bumi hanya sekitar -19 derajat celcius.
Sebagian kecil panas yang ada di bumi, yang di sebut panas laten, di gunakan untuk menguapkan air. Panas laten ini di lepaskan kembali ketika uap air terkondensasi di awan.
Gas rumah kaca yang paling dominan adalah uap air (H2O), kemudian disusul oleh karbondioksida CO2. Gas rumah kaca yang lain adalah methana CH4, dinitro oksida (NO2), dan gas gas lain dalam jumlah yang lebih kecil.
PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global adalah peningkata suhu rata-rata atmosfer di dekat
permukaan bumi dan laut selama beberapa dekade terakhir dan proyeksi
untuk beberapa waktu yang akan datang. Hasil observasi para pakar selama
157 tahun terakhir menunjukan bahwa suhu permukaan bumi mengalami
peningkatan sebesar 0,05 deraja celcius/dekade.
Selam 25 tahun terakhir peningkatan suhu sebesar 0,18 deraja
celcius/dekade. Gejala pemanasan tentu juga terlihat dari meningkatnya
suhu lautan, naiknya permukaan laut, pencairan es dan berkurangnya salju
di belahan bumi utara. Pemanasan global itu terjadi akibat meningkatnya
efek rumah kaca yang di sebabkan oleh naiknya konsentrasi gas rumah
kaca di atmosfer.
Semakin tinggi kosentrasi gas rumah kaca maka semakin banyak radiasi
panas dan bumi yang terperangkap di atmosfer dan di pancarkan kembali
kebumi. Hal ini menyebabkan peningkatan suhu di permukaan bumi.
Peningkatan suhu iklim juga bisa di karenakan peningkatan radiasi
matahari, namun efeknya relatif sangat kecil.
Meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca, erat hubunganya dengan
aktivitas manusia, terutama berupa pembakaran bahan bakar fosil dan
aktivitas pertanian, menghasilkan emisi berupa gas rumah kaca yaitu CO2, CH4, N2O dan halokarbon (kelopok gas yang mengandung florine, klorin dan bromin).
Gas gas tersebut terakumulasi di atmosfer seingga menyebabkan
peningkatan konsentrasi seiring dengan perjalan waktu, dan itu sangat
kentara pada era industri sampai sekarang ini.
Pemanasan atau pendiginan global dipengaruhi faktor manusia. Yang
termastk faktor alam adalah tingkat radiasi matahari dan letusan gunung.
Naik turunya radiasi matahari berpengaruh terhadap naik turunnya suhu
bumi. Sementara, letusan gunung berapi memberikan efek penurunan suhu
bumi untuk beberapa saat.
Aktifitas manusia juga memberikan efek pada naik turunya suhu bumi .
Namun jika di akumulasi , maka secara keseluruhan aktifitas manusia pada
peningkatan suhu bumi jauh lebih besar dari pada kontribusi
faktor-faktor yang lain.
Besarnya kontribusi tehadap pemanasan global di sebut istilah radioative forcing. Semakin besar radioative forcing semakin besar kontribusinya terhadap pemanasan global.
DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
Salah satu dampak pemanasan global adalah mencairnya es dan salju,
sehingga permukaan tanah yang sebelumnya tertutup menjadi terbuka.
Karena tanah lebih gelap dari salju dan es maka akan semakin banyak
panas yang di serap oleh permukaan bumi yang pada akhirnya meningkatkan
suhu bumi. Hal ini pada giliranya menimbulkan dampak berantai, yakni
perubahan iklim ekstrim di seluruh dunia. Fenomena perubahan iklim yang
ekstrim inilah yang menunjukan peningkatanya dalam satu abad terakhir.
Gelombang panas di perkirakan akan semakin intensif, lebih sering dan
berlangsung lebih lama. Di daerah dengan empat musim, jumlah hari
dengan suhu lebih rendah dari suhu beku akan semakin berkurang. Musim
panas akan lebih kering dan musim dingin akan menjadi lebih lembab. Di
samping itu, intensitas badai tropis akan semakin tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar